Pernah aku merasa sangat nyaman
berada di dekapan seorang pria yang kemudian dengan gagahnya, seperti mudah
menjadikanku sakit dan patah hati. Aku begitu menginginkannya dulu hingga jiwa
dan ragaku enggan memberontak untuk semua yang selalu untuknya. Lalu begitu
berkuasanya dia mampu meninggalkanku dengan sejuta janji yang dia ingkari demi
alasannya sendiri, yang tak pernah dia sampaikan padaku hingga kini.
Kini Muncullah kamu dengan
kisah baru yang dengan beranimu mengajakku untuk melebur menjadi satu asa yang
terjanjikan, setelah begitu banyak pria mendekatiku, tapi kau membuatku
menambatkan keinginanku untuk bersamamu saja.
Kau tentunya ingat bagaimana
pertama kali kita berjumpa, kita begitu saling membenci hingga kau bilang
enggan mengenalku, dan aku pun tak begitu suka dengan mu apalagi dengan sikapmu
yang keras kepala. Hingga kita di pertemukan kembali saat diantara kita sudah
tidak saling mengingat. Pada sebuah sore,pada keadaan dimana kita tidak begitu
dekat kita bertemu, saling sapa dan enyahlah benci atau sebal itu seketika.
Kita adalah seperti dua manusia yang kembali berkenenalan, meskipun seingatku,
kita tak pernah dengan resmi berkenalan, aku selalu berpikir bahwa kebersamaan
kita terjadi begitu saja.
Jikalau kita memang di
takdirkan untuk berjodoh, dan aku adalah pemilik tulag rusukmu yang sebelah,
maka aku tak inggin lebih dari hanya mendapatkan tempat terbaik di hatimu
setelah Tuhanmu. Karna dengan begitu aku akan menjadi topik utama dalam setiap lembaran
di dalam setiap bab pula pada buku ceritamu.
Kasih, aku ingin bertanya:
Apa aku begitu berarti bagimu?
Apa aku benar –benar berada di
posisi paling aman di hatimu?
Dan benarkah kau tulus
mencintaiku tanpa alasan yang melemahkan?
Sejujurnya aku takut dan enggan
memintamu untuk berkata “Aku Cinta padamu”, tapi entah kenpa aku memintamu
untuk begitu. Mungkin kebodohanku, atau aku yang sudah termakan oleh bias
cintamu, padahal kamu tidak begitu menarik. Sungguh sebenarnya kamu biasa saja,
tapi aku ingin bersamamu. Entah alasan apa yang membuatku tak mau berpaling.
Mungkin ini cinta, atau sebut saja ini kebetulan. Demi Tuhan aku tak tahu kenapa
semua ini terjadi.
Kasih, semisal aku adalah
wanita paling manja dan paling menyebalkan yang pernah kau miliki, apa kau
masih akan tetap sanggup mencintaiku??? Dan sadarkah engkau kenapa cinta itu
bisa terjadi??
Anggap saja cinta itu sebuah
teka – teki yang tak akan pernah bisa untuk di ungkapkan, dan aku terus merasa
bingung dibuatnya.
“Aku mencintaimu” dengan
teramat sadar, mungkin karena aku terbawa arus permainanmu, atau mungkin cinta
itu bukan sebuah permainan, melainkan kenyataan yang rasanya berlainan setiap
hari, entahlah.
Lalu, setiap pertengkaran yang
kerap menyambangi kita, hanya demi masalah yang tak jelas, dan aku marah, aku
muak dan aku kesal… Apa aku salah seketika juga itu aku membencimu kembali dan
aku mulai bosan dengan kebersamaan kita, dan berpikir seandainya aku bosan
bersamamu yang tak pernah bisa memberiku kebahagiaan mutlak?? Apa egoku?? Atau
kerasmu kah??? Atau memang kita berdua adalah dua makhluk yang sama ingin
menjadi yang paling dominan?? TIDAK, aku tak pernah mengerti apa maumu, tapi
dariku, aku tak ingin menjadi penentu, aku hanya ingin menjadi hal pertama yang
paling kamu pertimbangkan, karna aku tubuhmu dan harusnya aku pula menjadi
jiwamu.
Sungguh, aku tak pernah
menghendaki adanya sebuah perpisahan. Karna aku paham betul bahwa perpisahan
itu adalah cara yang paling kejam untuk membunuhku, mungkin juga kamu demikian.
Tapi, saat aku benar – benar bosan dengan caramu mencintaiku yang mungkin tak
sempurna, karna terlalu ingin menjadi yang utama dalam hidupmu dan kamu bilang
“Maaf, tapi ini caraku mencintaimu” dan kamu ingin aku menjadi sosok yang lebih
berpikir yang mana selalu kamu bilang “Kedewasaan”. Maka kecam AIR MATAku demi
kelemahanmu menjadikanku kecintaanmu dan kesayanganmu yang sempurna.
Dan misalnya aku pernah merasa
menyesal bersamamu… Apa kamu ingin melepaskanku seketika itu juga?? Atau kamu
ingin tetap mendekapku lebih erat agar aku menghilangkan marahku dan membunuh
sesalku??? Sungguh aku bukan Tuhan, aku manusia yang munafik karna aku bilang
bosan dan penuh sesal, padahal hatiku bergejolak. Aku selalu menang pada diriku
sendiri, dan aku sering mengalah demi keadaan yang kadang tak kamu sadari
kasih… Maka JANGAN buat aku menyesal telah mau bersamamu. AKU INGIN CINTA yang
hanya CINTA darimu.
Dari rasa aku menyimpan
asa “AKU INGIN MENJADI YANG SELALU KAMU SELAMATKAN dan KAMU MENANGKAN !!!”
No comments:
Post a Comment