Lamunan
di Malam Sabtu, Nia Santi, 12 April 2013
Malam ini malam sabtu
Aku sendirian di ruang kamarku
Hening dan dindingnya berwarna kelabu
Aku ingat dua hari lalu saat berada di hadapanmu
Kau mencoba untuk mendelatiku
Kau nampak ingin berada pada sejengkal jarak saja
dengan aku
Kini aku tanpamu
Aku mulai memikirkanmu
Aku mengingat setiap detak jantungmu
Aku meraba pipi bekas ciuman hangat darimu
Wajahmu yang belum saja mau hilang dari penglihatanku
Mengenalmu dalam singkat waktu yang terburu
Aku ingin sehangat napas yang kau sembahkan demi
hidupmu
Suaramu yang tak akan pernah terhapus dari otakku
Sentuhanmu yang kekal
kurasakan kala itu
Lembut dan bersenyawa, sampai terasa oleh naluri
kewanitaanku
Aku merindukanmu
Aku mungkin sakit cinta padamu
Tergetar hati ini padamu, aku mungkin telah jatuh hati
padamu
Jika waktu terlalu cepat, semoga kau hadiah dari tuhan
untukku
Untuk menyirnakan sepinya hari- hari yang kerap
menjemukanku
Aku inginkan sepanjang waktuku bersamamu
Doaku kini adalah, agar aku duduk disampingmu
Menyelinap dipeluk hangat dekapmu
Meluruhkan air mata dan lalu syahdu mendengar kisah
dari degup jantungmu,
Aku ingin bersamamu
Menikamti hidup dalam cerita yang dikenalkan pada
klasiknya kemesraan yang tak semu
Semoga kaulah tulang rusuk itu
Sang tiyang kokoh yang Tuhan ciptakan berpasangan
denganku
Aku ingin menjadi hati yang kau sematkan sebagai istri,
sang pamilik satu sisi kehidupan yang kau kehendaki.
No comments:
Post a Comment